Friday, February 27, 2015

Ibu Pertiwi



Layaknya Sang Ibu yang selalu mengayomi,
Sang Pertiwi mencurahkan rasa sayang kepada putra – putrinya tanpa henti.

Walaupun, polah tingkah anak – anaknya sangat tidak pantas untuk untuk dilihat mata.
Menginjak-injak, menjarah-rayah, merusak, membuangi kotoran, mencaci-maki, menyebar rasa benci, membanding-bandingkan dengan ibu-ibu lain yang lebih rupawan, tak jarang bahkan menghina dan mencampakkan Sang Ibu Mulia.
Tidak satupun dapat membuat Sang Pertiwi untuk menjadi kecewa, murka ataupun berduka. 

Sang Dewi Pertiwi sangatlah mengerti, 
semua adalah bagian dari dharma yang harus dijalani.
Turun ke alam dunia, mengemban tugas dari Hyang Agung Sang Maha Suci,
Tanpa berharap balas apapun, dalam menebar cinta - kasih tanpa ada terkecuali.


Ibu Pertiwi,
Paring boga lan sandhang kang murakabi,
Peparing rejeki manungsa kang bekti,
Ibu Pertiwi…. Ibu Pertiwi……
Sih sutresna mring sesami,
Ibu Pertiwi, kang adil luhuring budi,
Ayo sungkem mring Ibu Pertiwi”

Ibu Pertiwi,
Memberi makan dan pakaian yang pantas,
Memberi rejeki manusia yang berbakti,
Ibu Pertiwi…Ibu Pertiwi…..
(Menebar) kasih kepada sesama,
Ibu Pertiwi, yang adil luhur budinya,
Mari berhormat (berbakti) kepada Ibu Pertiwi.


[Baris cetak miring dicuplik dari lirik:Ketawang Ibu Pertiwi, reriptan Suwargi Ki Nartosabdo, 1969]

No comments:

Post a Comment